Batu Menyerupai Patung Ganesha Ditemukan Warga Pandeglang Dipematang Sawah

culasatu.com-Warga Kampung Pamatang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang, Banten, digegerkan oleh penemuan patung yang menyerupai gajah atau yang lebih dikenal dengan patung ganesha dipematang sawah milik warga. Diduga patung ganesha tersebut peninggalan era klasik shiwaisme atau agama hindu shiwa, Senin 13 Desember 2021.

Dari pantauan dilokasi, batu menyerupai patung ganesha dan patung lingga yoni serta bayi ganesha yang jaraknya hanya beberapa meter itu pertama kali ditemukan oleh warga beberapa waktu lalu. Penemuan tersebut segera dilaporkan ke pemerhati kesejarahan untuk dilakukan penelitian, serta melakukan sterilisasi disekitar lokasi penemuan.

Bacaan Lainnya

Salah satu tim pecinta sejarah dari Yayasan Balaputra Salakanagara yang konsen terhadap sejarah, Dadan Nurdiansyah mengatakan, pertama kali ditemukan warga adalah batu menyerupai patung lingga yoni serta patung bayi gajah. Setelah ditelusuri, ternyata ditemukan pula batu menyerupai patung ganesha.

“Pertama itu lingga yoni, yang orang sini menyebutnya tugu, pas kita gali seperlunya ternyata ada baby ganesha nya dan batu menyerupai gajah, dan kita perluas pencarian,” kata Dadan.

Menurutnya, ketiga batu artefak tersebut diduga sudah berumur 1800 tahun serta peninggalan penduduk pandeglang, penganut agama hindu shiwa. Ia juga menyebutkan, bahwa penelitian terkait batu ini masih dilakukan, untuk memastikan apakah ada kaitannya dengan Kerajaan Salakanagara.

“Penelitian masih kita lanjut, diperkirakan batu ini zamannya era clasic atau sekitar 1800 tahun lalu. Tapi kita dalami lagi, apakah ada kaitan dengan Kerajaan Salakanagara,” terangnya.

Kini area tersebut biasa disebut oleh warga situs gajah gumarang, karena berkaitan dengan mitos gajah gumarang dan gajah barunang, yang hingga saat ini masih melekat diingatan warga Kecamatan Saketi.

“Kalau disini bukan patung ganesha, tapi gajah gumarang,” singkatnya.

Sementara itu, pemilik lahan persawahan, Yahya mengatakan tidak mengetahui bahwa batu tersebut diduga patung ganesha, ia hanya mengetahui salah satu batu yang disebut batu congcot. Namun setelah diberitahu oleh tim pemerhati kesejarahan, akhirnya Yahya mengijinkan lokasi tersebut untuk dilakukan penelitian.

“Saya tidak tahu kalau itu patung ganesha, saya taunya batu congcot, kalau saya tahu itu batu ganesha dari dulu gak bakalan saya injak, pasti saya bersihkan,” pungkasnya.

Pos terkait

banner 900x100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *