culasatu.com- Sebagai upaya penyelamatan kawasan dan pupulasi satwa langka di ujung kulon, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia terus membuat kerangka program Rencana Aksi Masyarakat (RAM) yang berkelanjutan dengan meningkatkan pengelolaan kawasan ekosistem berbasis masyarakat dan pemberdayaan desa.
“Jadi WWF nanti akan melakukan program RAM untuk masyarakat di Desa penyangga Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK),” kata Project Leader WWF, Rendra Kusumawijaya, Senin 13 Desember 2021.
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini WWF bukan hanya fokus pada spesies saja, akan tetapi WWF juga berkomitmen terhadap peningkatan kapasitas masyarakat disekitar kawasan taman nasional. Hal tersebut sesuai dengan kerangka program WWF Indonesia yaitu membangun sistem pengelolaan kawasan dan perbaikan ekosistem berbasis masyarakat guna penyelamatan populasi satwa langka di kawasan ujung kulon.
“Nantinya bukan hanya fokus di satwa saja, namun kita juga akan fokus kepada ekosistemnya, dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya akan terus melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui program pemberdayaan masyarakat, dan diharapkan dampak dari program tersebut masyarakat bisa berperan secara langsung dalam menjaga ekosistem yang ada di wilayah ujung kulon.
“Untuk mewujudkan hal tersebut masyarakat perlu diberikan pelatihan peningkatan kapasitas agar kawasan TNUK tetap lestari,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris daerah Pery Hasanudin mengatakan, Pemerintah Daerah selalu mendukung program WWF Indonesia yang menyasar pada kelestarian ekosistem dan mempertahankan populasi satwa langka melalui program pengelolaan kawasan dan pemberdayaan desa di 12 desa penyangga.
“Saya berharap program pemberdayaan masyarakat desa yang digagas oleh WWF Indonesia mampu melestarikan ekosistem agar selalu asri dan masyarakat lebih peka terhadap keberlangsungan flora dan fauna di kawasan ujung kulon,” singkatnya.