Culasatu.com- Menteri Sosial Tri Rismaharini soroti kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang, hal itu terlihat saat mantan Wali Kota Surabaya itu datang ke Mapolres Pandeglang dan berbincang langsung dengan kedua pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Senin 20 Juni 2023.
Dalam perbincangannya Menteri Risma terlihat penuh emosional dengan kedua pelaku.
“Kamu bisa bayangin kalau adik mu kecil digitukan sama orang, kamu mati rasa yah,” kata Menteri Risma.
“Kamu tahu kamu akan dijerat undang-undang perlindungan anak dan hukumannya kamu lebih dari 15 tahun. Dan aku sudah memohon kepada bapak presiden tidak ada pengurangan hukuman untuk orang seperti kalian. Kamu hancurkan masa depan anak,” lanjut Menteri Risma kepada para pelaku.
Menteri Risma menuturkan bahwa kedatangannya ke Kabupaten Pandeglang tersebut adanya laporan dari tim media Kementerian Sosial. Ia juga berterima kasih kepada Forkopimda Kabupaten Pandeglang yang sudah merespon TPPO yang terjadi.
“Kami menerima Scanning dari media kami setiap hari, dan kami mendapatkan TPPO yang terjadi di Kabupaten Pandeglang. Kami berterima kasih kepada jajaran Polres Pandeglang dan Kejaksaan Negeri Pandeglang, serta Pemkab Pandeglang, yang telah merespon kasus ini dengan baik karena ini menyangkut perdagangan anak-anak,” terangnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kasus TPPO ini masih bisa dikembangkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) melalui para pelakunya. Hal itu ia ungkapkan setelah berbincang dengan korban.
“Kasus ini pasti ada rentetannya, dan masih banyak yang bisa dikembangkan setelah saya tadi berbicang dengan korban,” tuturnya.
Mensos menyebut, jika pihaknya akan membawa korban TPPO ke Bale Pakuan Bogor, untuk dilakukan rehabilitasi.
“Setelah ini, kami akan membawa anak-anak atau korbannya ke balai kami di Bale Pakuan, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dan untuk pelakunya, sudah ditangani oleh Kepolisian dan Kejaksaan,” pungkasnya. (Ndre)
