Sedang Bertapa di Makam Kramat, Misdi Ditemukan Tewas

Culasatu.com- Seorang petapa Misdi (45) ditemukan tewas di sebuah makam Kramat di Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Selasa, 4 Oktober 2022 sekira pukul 14.00 WIB. Penemuan mayat seorang petapa yang diketahui warga Desa Kadugemblo, Kecamatan Kaduhejo, menggegerkan warga setempat.

 

Bacaan Lainnya

Kapolsek Banjar Iptu H. Dadan mengatakan, dirinya menerima laporan dari masyarakat Desa Palurahan adanya penemuan mayat.
“Kami bersama anggota langsung ke TKP. Pas di sana mayat itu mukanya sudah banyak belatung, diperkirakan waktu kematiannya, kurang lebih tiga hari,” katanya, saat di TKP, 04 Oktober 2022.

Dugaan sudah meninggal tiga hari lalu karena banyak saksi warga setempat pada hari Sabtu masih melihat korban yang sedang betapa bergerak. Sedangkan pada hari Minggu terlihat sedang tiduran.

“Warga mengira sedang tidur dan ternyata sudah meninggal. Kami memanggil Tim Inafis Polres Pandeglang dan tim medis Puskesmas Kaduhejo. Untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap korban,” tuturnya.

Hasil dari pengecekan, dari leher sampai kaki kulit tubuhnya masih terlihat utuh. Sedangkan pada bagian wajah sudah menghitam dan banyak belatung.

“Ketika akan dilakukan pembersihan di rumah sakit dari pihak keluarga korban menolak. Menolak autopsi dan minta langsung diantarkan ke rumahnya,” terangnya.

Sementara itu kaka sepupu Korban Amsari membenarkan, dirinya mewakili pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.

“Meninggalnya korban itu meninggal biasa karena memang tidak ada bekas luka pada tubuh korban. Korban ini tak punya anak dan istri jadi memang hidup sebatang kara,” katanya.

Korban ini dikatakan Amsari, orangnya memang suka bertapa. Jadi bukan hanya di makam keramat sini saja.

“Jadi sudah banyak makam keramat yang dijadikan tempat tapa. Saat tapa korban ini sambil ngewirid dan berpuasa,” jelasnya.

Amsari mengaku, dirinya suka datang menengok saat korban sedang bertapa. Jadi saat bertapa itu korban tidak ngomong hanya ngewirid saja.

“Kalau tadi saya sedang nyangkul di kebun dapat kabar kalau korban meninggal. Badan saya langsung lemas dan kemari karena memang korban tinggal bareng saya,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *