Soroti Dampak Buruk Politik Dinasti, HMI Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati

Sumber foto: Istimewa

CULASATU.COM – Dalam rangka memperingati HUT ke-498 Kabupaten Serang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Serang.

Aksi ini menekankan dampak negatif praktik politik dinasti yang dianggap semakin memperburuk kualitas hidup masyarakat.

Bacaan Lainnya

Seiring dengan sejarah panjang dan keragaman budaya Kabupaten Serang, berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik dinasti yang terus mengemuka.

HMI menilai bahwa keserakahan elit politik dan ketidakmampuan pemimpin dalam mengelola sumber daya telah menciptakan warisan yang merugikan generasi saat ini.

Dalam orasinya, Eman Sulaeman, Ketua Umum HMI Cabang Serang, menyatakan, “Di usia yang sudah sangat tua ini, Kabupaten Serang masih menyimpan banyak masalah yang perlu segera diselesaikan.

Praktik politik dinasti telah menciptakan ketidakadilan dan pengabaian terhadap kepentingan rakyat. Kami di sini untuk menuntut perubahan nyata,” tegas Eman.

“Minimnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan sangat mengkhawatirkan. Infrastruktur sekolah yang buruk dan kesulitan ekonomi mengakibatkan banyak anak terpaksa putus sekolah. Ini adalah dampak langsung dari kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat,” lanjutnya.

Sektor pengangguran menjadi perhatian utama, dengan angka pengangguran mencapai 50.000 jiwa untuk laki-laki dan 35.000 jiwa untuk perempuan.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah gagal menciptakan lapangan kerja, yang semakin parah akibat praktik politik dinasti yang mengabaikan potensi lokal,” tambah Eman.

Dalam aspek kesehatan, para demonstran menyoroti kurangnya pemerataan puskesmas di wilayah ini, dengan hanya 74 puskesmas melayani lebih dari 1,6 juta penduduk.

“Pelayanan kesehatan yang buruk mencerminkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan masyarakat. Politik dinasti sering kali menjadikan kepentingan pribadi lebih penting daripada kepentingan umum,” tegas Eman.

HMI juga menyoroti masalah pembangunan daerah, termasuk praktik galian C ilegal yang merusak infrastruktur.

“Penegakan hukum yang lemah mengakibatkan masyarakat menjadi korban ketidakadilan, mencerminkan kurangnya komitmen dari pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang rakyat,” ungkapnya.

Dalam konteks reformasi birokrasi, Eman menekankan keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak netral menjelang pilkada serentak 2024.

“Hal ini mengancam demokrasi dan independensi pemerintahan. Praktik politik dinasti harus diakhiri untuk memastikan keadilan bagi semua,” jelasnya.

Isu lingkungan juga menjadi sorotan, dengan kualitas udara yang memburuk akibat polusi dan pengelolaan sampah yang buruk.

“Kami mendesak pemerintah untuk membangun tempat pembuangan sampah terpadu agar masalah ini dapat diatasi. Kesehatan lingkungan adalah hak setiap warga,” ungkap Eman.

Dengan ratusan kader HMI membawa poster bertuliskan ‘Anti Politik Dinasti, Politik Dinasti Merusak!’, aksi ini menegaskan penolakan terhadap praktik politik yang merugikan masyarakat. “Kami ingin suara rakyat didengar dan perubahan nyata terjadi di Kabupaten Serang,” tegas Eman.

Habiel Al Banna, selaku koordinator lapangan, menyampaikan “Masih lekatnya dinasti politik yang ada di wilayah Pemda kabupaten serang, hal ini menjadikan kekuasaan hanya bisa diraih oleh elit-elit yang masuk dalam Family tertentu”.

Diperkuat oleh birokrat yang memimpin di ruang lingkup pemerintah daerah baik provinsi, kota dan kabupaten.

“Kami ingin demokratisasi yang lebih terbuka khususnya di wilayah Pemda kabupaten serang, mengingat umur kabupaten serang sudah tidak bisa lagi sebagai kabupaten yang muda melainkan kabupaten yang sudah tua dan kolot yang harusnya bisa jadi percontohan bagi kabupaten yang lainnya di provinsi Banten khususnya dan di Indonesia umumnya” tambah habiel.

Aksi ini merupakan bagian dari upaya HMI untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mendesak pemerintah daerah agar lebih responsif terhadap berbagai isu yang ada.

HMI berharap momentum HUT Kabupaten Serang ke-498 ini menjadi titik awal untuk perubahan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, bebas dari pengaruh politik dinasti.***

Pos terkait

banner 900x100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *