Culasatu.com- Harga telur ayam di pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang, melambung. Semula harganya Rp26 – 27 ribu/Kg. Kini, mencapai Rp32 ribu/Kg. Menurut pedagang, kenaikan harga telur ayam tersebut sudah berlangsung sepekan terakhir.
Hal tersebut pun dikeluhkan para pedagang, karena selain sepinya pembeli, kenaikan harga telur ayam juga membuat omset para pedagang anjlok hingga 50 persen.
“Kenaikannya sudah seminggu yang lalu, akibatnya sepi pembeli dan omset juga turun sampai 50 persen,” kata Iyus, salah seorang pedagang telur ayam.
Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga telur ayam ini diduga karena tingginya harga pakan ayam.
“Pas bulan ramadhan dan Idul Fitri itu harganya masih Rp26 – 27 ribu/Kg, sekarang sampai Rp32 ribu/Kg. Biasanya kenaikan harga telur ayam ini diakibatkan tingginya harga pakan ayam,” terangnya.
Ia pun mengaku biasanya, ia mampu menjual 50 Kg telur ayam dalam waktu 2 hari, namun saat harga telur ayam malambung, butuh waktu satu pekan untuk menjual 50 Kg telur ayam tersebut.
“Biasanya dalam 2 hari 50 Kg telur ayam sudah habis, kalau sekarang 50 Kg itu butuh satu pekan buat habis,” jelasnya.
Seorang warga Pandeglang, Yanti mengeluhkan dengan kenaikan harga telur ayam sudah mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Akibatnya ia pun harus mengurangi pembelian telur ayam.
“Iah ini harganya naik, sekarang Rp32 ribu/Kg, akibatnya saya beli hanya 2 Kg saja, biasanya 4 Kg untuk stok di rumah,” kata Yanti.
Ia berharap agar pemerintah segera turun tangan mengatasi melambungnya harga telur ayam di pasaran.
“Kita sebagai orang kecil keberatan dengan kenaikan harga ini, ya minta pemerintah segera bergerak agar harga turun lagi,” pungkasnya. (Andre)