Harga Telur Mahal, Warga Beralih Beli Telur Retak Dan Pecah

Culasatu.com- Harga telur ayam di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Pandeglang, meningkat drastis dalam satu bulan terakhir. Kenaikan harga telur tersebut sontak dikeluhkan warga dan pedagang, imbasnya warga terutama para pedagang memilih beralih membeli telur retak dan pecah, yang dijual lebih murah dari harga pasaran.

Saat ini, harga telur ayam di wilayah Kabupaten Pandeglang dijual dengan harga Rp. 30 ribu per kilogramnya.

Bacaan Lainnya

Dikdik (30), pria yang sehari hari berjualan bihun telur ini terpaksa memilih untuk membeli telur pecah dan retak lantaran harganya lebih murah, yakni Rp. 15 ribu per kilogramnya.

“Tadi saya beli telur yang retak atau pecah, tapi masih bagus. Lumayan lebih murah dari harga telur yang bagus yakni Rp. 30 ribu per kilogramnya,” kata Dikdik, saat ditemui di salah satu agen telur di Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang, Selasa 30 Agustus 2022.

Dikdik mengaku keberatan dengan tingginya harga telur ayam saat ini, karena menurutnya kenaikan harga tersebut membuat para pedagang kecil sepertinya kewalahan. Dikdik berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga telur, agar perekonomian masyarakat kembali normal.

“Saya dan teman-teman sangat keberatan, dulu minyak goreng yang mahal, sekarang telur yang mahal. Penghasilan tidak seberapa, dan omset pun menurun sekarang. Semoga saja secepatnya harga bisa normal lagi, jangan sampai semakin mahal,” jelasnya.

Sementara pemilik agen telur ayam, Samlawi mengatakan, akibat kenaikan harga telur ayam dirinya harus kehilangan omzet penjualan sebanyak 40 persen dari biasanya. Menurutnya, kenaikan harga telur ini akan berlangsung lama, karena belum adanya tanda penurunan harga.

“Harga telur sekarang Rp. 30 per kilogramnya, omzet juga menurun sekitar 40 persen. Kenaikan harga ini sudah berlangsung satu bulan,” kata Samlawi.

Menurutnya, banyak warga khususnya para pedagang yang membeli telur retak atau pecah, yang ia jual seharga Rp. 1.000 perbutir. Meskipun kondisi telur pecah atau retak, Samlawi memastikan kualitasnya masih bagus dan layak konsumsi.

“Yang beli telur pecah atau retak ada saja dari pedagang telur gulung, bihun telur, sampai penjual kue. Karena harganya yang murah, saya jual Rp. 1.000 per butir, kualitas juga masih bagus,” pungkasnya. (Pian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *