Culasatu.com- Penampakan pesisir pantai Karoeng yang berada di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, dipenuhi lumpur yang diduga akibat adanya tanggul milik PLTU Labuan yang menghalangi laju ombak. Kondisi seperti itu pun sudah berlangsung cukup lama, akibatnya wisata pantai pun sepi pengujung.
Ace, pengelola pantai karoeng mengatakan, peristiwa tersebut sudah berlangsung cukup lama. Ia menyebutkan bahwa lumpur tersebut ada diduga akibat tanggul PLT Labuan yang menghalangi laju ombak.
“Sudah lama pak seperti ini, ya kira kira pas adanya tanggul itu, kalau ada ombak kan tidak akan seperti ini. Selain keruh, pesisir pantai pun ditutupi dengan lumpur yang cukup dalam,” kata Ace, 23 Mei 2022.
Ace pun mengeluhkan dengan kondisi tersebut, akibatnya pengunjung ke pantai karoeng yang ia kelola pun sepi pengunjung, dan meminta agar pihak terkait segera turun tangan untuk mengatasinya.
“Pengujung sepi, dari pas tahun baru, bahkan libur lebaran kemarin pun sepi. Biasanya disini ramai, ya saya hanya ingin pantai ini seperti sebelumnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Doris, pengujung pantai karoeng mengatakan bahwa ia baru pertama kali melihat kondisi seperti itu, dan ia menyebut bahwa peristiwa tersebut sangat langka. Bahkan kata Doris lumpur yang menutupi pesisir pantai karoeng hampir sepinggan orang dewasa.
“Saya sudah sering ke pantai karoeng ini, cuma pas liat pantai karoeng ko banyak lumpur, tadi saja kita ke jalan sudah setinggi lutut, apalagi ke tengah bisa sepinggang orang dewasa,” kata Doris.
Ia juga menduga lumpur tersebut diakibatkan adanya tanggul milik PLTU Labuan yang menghalangi lajur ombak. Sebagai pengujung, ia berharap agar pemerintah dan pihak terkait bisa kembali menjadikan pantai tersebut seperti semula.
“Pas kami tanya tadi ternyata ada tanggul PLTU Labuan, ya mungkin akibat itu. Saya minta pantai ini bisa kembali seperti dulu enak di pandang,” pungkasnya.
Sementara itu, bagian energi primer PLTU Labuan, Erwin membenarkan bahwa tanggul atau breakwater tersebut milik PLTU dan mempersilahkan untuk menyampaikan keluhan tersebut kebagian Humas PLTU.
“Itu breakwater, iya itu milik PLTU. Silahkan pak keluhan dan masukannya disampaikan melalui Humas ya,” singkat Erwin. (Pian)