Culasatu.com- Puluhan anggota Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Pandeglang mengikuti sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, yang di gelar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang, di Hotel Horizon Altama Pandeglang, Sabtu 29 Oktober 2022.
Anggota Bawaslu Pandeglang, Karsono mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya merangkul kelompok rentan yang biasanya tidak terlibat dalam kontestasi pemilu, dan diharapkan pada Pemilu serentak tahun 2024 nanti, para pengamen jalanan ini dapat ikut berpartisipasi dalam Pemilu.
“Hari ini Bawaslu Pandeglang mengadakan sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif bekerjasama dengan KPJ Pandeglang. Hal ini kita lakukan dalam upaya merangkul kelompok rentan yang biasanya tidak biasanya terlibat dalam kontestasi Pemilu,” kata Karsono.
“Maka diharapkan dalam Pemilu 2024 dalam rangka inklusivitas Pemilu bagi Bawaslu maka kelompok-kelompok yang rentan didalam sahabat penyanyi jalanan, pengamen dan sebagainya kita libatkan dalam pengawasan Partisipatif,” lanjut Karsono.
Karsono menegaskan, bahwa Bawaslu Pandeglang terus berupaya melibatkan semua pihak agar Pemilu 2024 nanti akan menjadi pesta yang membahagiakan rakyat. Sehingga Pemilu tahun 2024 menjadi Pemilu yang kondusif dan menentukan arah bangsa kedepan.
“Upaya kita bagaimana Pemilu ini bisa menjadi pesta yang membahagiakan bagi semua, melibatkan semuanya, dan mengakomodir semua pihak, sehingga Pemilu tahun 2024 menjadi Pemilu yang kondusif dan menentukan arah bangsa kedepan,” tegasnya.
Selain itu, pihak Bawaslu juga akan berupaya bekerjasama dengan Disdukcapil Pandeglang agar para pengamen yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) mendapatkan haknya.
“Kita juga mencoba menginventalisir sahabat KPJ bagaimana mereka dapat menyalurkan hak pilihnya, jika teman KPJ tidak punya KTP kita akan follow up dengan Disdukcapil Pandeglang agar ter fasilitasi hak kependudukannya agar bisa memilih nanti,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPJ Pandeglang, Hedi Hedot mengapresiasi sosialisasi tersebut, karena menurutnya para pengamen yang setiap hari berada di jalan tidak tahu persoalan tentang Pemilu.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini, karena kami merasa bahwa selama ini kami banyak dijalan kemudian kurangnya sosialisasi tentang Pemilu, sehingga ketika ikut kegiatan ini kita jadi paham bahwa kita harus memilih,” kata Hedi Hedot.
Ia juga menyebutkan masih ada anggota KPJ Pandeglang yang belum memiliki KTP dan diharapkan dengan bekerjasama bersama Bawaslu para pengamen dapat memiliki identitas sehingga nantinya dapat menyuarakan haknya.
“KPJ Pandeglang keseluruhannya 370 orang, yang eksis 95 orang, dan asli orang Pandeglang. Saya berupaya fasilitasi yang belum memiliki KTP tapi masih banyak juga yang belum punya, mangkannya kerjasama dengan Bawaslu agar anggota KPJ memiliki KTP sehingga dapat memilih di Pemilu 2024 nanti,” pungkasnya. (Andre)