Culasatu.com- Wabah penyakit scabies (infeksi kulit yang disebabkan oleh kutu atau tungau Sarcoptes Scabiei) menyerang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas II B Pandeglang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal sebanyak 54 persen dari 279 orang jumlah warga binaan Rutan Kelas II Pandeglang terkena penyakit scabies atau gatal-gatal.
Kutu penyebab penyakit scabies memiliki ukuran yang sangat ecil dan tak kasat mata, berukuran 0,3-0,4 milimeter untuk tungau betina, sedangkan tungau jantan 0,15-0,2 milimeter.
Dokter Rutan Kelas II B Pandeglang Elane Ariadne Lase mengatakan, wabah gatal-gatal akibat tungau atau kutu yang disebut penyakitnya itu scabies menyerang warga binaan.
“Untuk penanganannya maka kami laksanakan pengobatan massal. Mengobati semuanya secara serentak,” kata Dokter yang bertugas di Klinik Rutan Kelas II B Pandeglang, Kamis 18 Agustus 2022.
Bentuk pengobatan berupa pemberian cream khusus mematikan kutu dan telurnya scabies. Jadi semuanya pakai cream, baik yang gatal maupun tidak gatal.
“Semuanya harus pakai cream itu. selanjutnya kita melakukan pembersihan lingkungan dan kamarnya,” terangnya.
Elane mengungkapkan, dalam penanganan wabah scabies, Rutan Kelas II B Pandeglang menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jadi dari FKUI yang ikut ambil bagian, dari Departemen Perinatologi.
“Membantu di sini, selain menyumbangkan obat-obatan untuk acara ini, FKUI juga ikut memberikan penyuluhan dan pemberian poster dan juga pemeriksaan mikroskopis warga binaan yang gatel. Yakni melakukan pengambilan sampel berupa pengorkan kulit yang gatel untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk tahu definitif kutu scabies,” tuturnya.
Elane menjelaskan, sebelumnya semua warga binaan sudah diperiksa hanya saja pemeriksaan tersebut menggunakan alat skrining. Jadi tidak sampai menggunakan mikroskopis.
“Nah dibantu PKUI ini menggunakan mikroskopis. Jadi pemeriksaannya bisa lebih dalam,” terangnya.
Sewaktu pemeriksaan awal, sebanyak 54 persen warga binaan terkena scabies dari kutu yang menempel di pakaian, handuk dan tempat tidur.
“Oleh karena itu kita lakukan pembersihan kamar dan mencuci semua berbahan kain. Jadi kita sterilkan agar ke depan tidak ada wabah lagi menyerang warga binaan dan bagi yang baru masuk kita periksa kita proteksi khusus scabies,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II B Pandeglang Ajat Sudrajat menambahkan, kegiatan ini ialah gerakan pemberantasan gatal-gatal.
“Karena memang ini penyakit yang hampir semua WBP kena gatal-gatal. Mungkin karena sanitasi atau gaya hidup mereka jarang mandi, atau dari pakaian,” kata Ajat.
Penyakit gatal-gatal atau scabies ini dalam lingkungan Rutan disebut penyakit klasik. Sejak dari dulu hingga sekarang itu penyakit tersebut susah hilang.
“Makanya sekarang kita laksanakan program geratal plus. Plusnya di sini plus pengobatan juga karena tadi setelah penyuluhan kemudian sampel kulitnya dikerok, nanti stelah ini mungkin ada giat kebersihan kamar,” terangnya.
Jadi semua barang-barang dalam kamar blok dibongkar. Terutama yang berbahan kain semunya dicuci, dan pihaknya juga memerintahkan agar tempat tidur para WBP di jemur.
“Kita cuci semua, kamar blok bersihkan semua agar bersih dari kutu. Program gerantal ini merupakan program lama hanya saja sekarang lebih di intensifkan setelah kedatangan Dokter Elane,” tuturnya.
Dokter Elane merupakan seorang Dokter baru yang mengisi kekosongan dari semenjak tahun 2015. Di mana saat itu dokternya mengundurkan diri.
“Kemudian pada bulan April 2022 lalu dilakukan pengisian. Sehingga bisa dilaksanakan Gerantal plus ada pengobatan kebetulan dibantu tim dokter FKUI,” pungkasnya. (Pian)