225 Mahasiswa STKIP dan STAI Syekh Mansyur Ikut Program KKN di Tiga Kecamatan

Culasatu.com- Sebanyak 225 Mahasiswa STKIP Syekh Mansyur dan STAI Syekh Mansyur, Kabupaten Pandeglang, diberangkatkan untuk mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023.

Ketua Pelaksana KKN, Mintahul Ma’arif mengatakan ratusan mahasiswa tersebut dibagi menjadi tiga golongan, yakni golongan perguruan tinggi sebanyak 154 orang, 10 orang mahasiswa diberangkatkan untuk mengikuti KKN kolaborasi nasional dan 4 orang mahasiswa ikut dalam KKN mengajar.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan hari ini yaitu kegiatan pelepasan mahasiswa STKIP Syekh Mansyur dan STAI Syekh Mansyur berjumlah 225 orang. Dari STKIP Syekh Mansyur ada 165 orang yang terbagi ke 3 jenis KKN,” kata Mintahul Ma’arif, Senin 31 Juli 2023.

“KKN pertama perguruan tinggi ada 154 orang, 10 orang kita berangkat untuk mengikuti KKN kolaborasi nasional dan 4 orangnya ikut dalam KKN mengajar. Sementara untuk STAI Syekh Mansyur ada 60 orang,” lanjut Mintahul.

Sementara itu, ia menyebutkan bahwa untuk KKN perguruan tinggi dibagi ke tiga wilayah di Kabupaten Pandeglang, yakni Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Panimbang, dan Kecamatan Sobang.

“Untuk KKN di perguruan tinggi sendiri dibagi ke tiga daerah, yakni Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sobang,” terangnya.

Ia menuturkan, bahwa mahasiswa yang mengikuti KKN tahun 2023 ini difokuskan untuk memecahkan suatu masalah yang ada di lapangan.

“KKN sendiri fokuskan ke permasalahan dilapangan, sehingga satu orang mahasiswa harus menyelesaikan satu masalah yang ada di lapangan, sehingga kami berharap 165 Mahasiswa mampu menyelesaikan 165 permasalahan yang ada di lapangan,” jelasnya.

Selain itu, untuk menunjang kesehatan dan keselamatan para mahasiswa saat melakukan KKN di daerah, pihak kampus juga memberikan ansuransi kepada para mahasiswa.

“Karena mahasiswa kami mobilitasnya kebanyakan dilapangan maka kami antisipasi dengan memberikan ansuransi kesehatan dan kecelakaan untuk para mahasiswa. Sehingga kami tidak ingin memberatkan orang tua jika terjadi hal yang tidak diinginkan di lapangan,” tuturnya.

Selain memberikan ansuransi, pihak kampus juga memberikan pembinaan terlebih dahulu kepada para mahasiswa sehari sebelum keberangkatan ke lokasi KKN.

“Dan kedua untuk mengantisipasi banyaknya isu mahasiswa KKN diusir oleh warga kita sudah melakukan program dan pelatihan selama satu hari full sebelum para mahasiswa melakukan KKN. Jadi para mahasiswa dibina dulu oleh perguruan tinggi, dengan cara bagaimana bertemu dengan warga,” pungkasnya. (Ndre)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *