Culasatu.com- UPT Puskesmas Banjar melaksanakan gerakan tanam sayuran di pekarangan untuk menekan kasus stunting melalui program inovasi Tanaman Pekarangan Rangkap Gizi (Taperagi).
Kegiatan yang berlangsung di setiap Posyandu tersebut bertujuan untuk menurunkan kasus sunting di wilayah BLUD UPT Puskesmas Banjar.
“Kegiatan ini merupakan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kesadaran dan pengetahuan keluarga balita tentang potensi dan pemanfaatan pangan lokal serta cara pengolahannya menjadi makanan balita yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi anak stunting,” kata Kepala UPT Puskesmas Banjar, Ns.Ivan Sofiyana, S.Kep, Jumat 16 Juni 2023.
Dalam kegiatan tersebut pihak Puskesmas Banjar juga memberikan tata cara bagaimana menanam dengan baik dengan memanfaatkan area pekarangan rumah.
“Sebelumnya kita juga memberikan pemahaman terlebih dahulu bagaimana cara menanam sayur mayur dengan baik di pekarangan, agar tanaman tumbuh dengan subur,” terangnya.
Diketahui, stunting merupakan suatu kondisi pada seorang yang memiliki panjang atau tinggi badan kurang jika dibandingkan dengan umurnya atau yang seusia.
Kasus stunting merupakan permasalahan global dan tidak hanya terjadi di Indonesia, stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidak cukupannutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan.
Dari survey status gizi indonesia dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Untuk provinsi banten terjadi penurunan angka stunting pada tahun 2021 24,4% menjadi 20,0% pada tahun 2022. Untuk Kabupaten Pandeglang angka stunting pada tahun 2021 37,% menjadi 29,4% hasil dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI). Kemudian untuk wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Banjar angka stunting pada tahun 2022 156 balita menjadi 60 Balita pada tahun 2023.
“Dari data yang ada, maka kegiatan ini sangat penting dilakukan, agar angka stunting di Kabupaten Pandeglang khusunya di wilayah Kecamatan Banjar terus menurun dan dapat segera diselesaikan,” pungkasnya. (Ndre)