Culasatu.com- Dalam mengisi kegiatan di bulan puasa yang sudah memasuki hari ke 13 Ramadhan 1443 Hijriah ini, anak-anak di Kampung Tari Kolot, Desa Kalang Gunung, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengikuti program pesantren kilat yang di gagas oleh para guru setempat. Tujuannya tidak lain adalah untuk memperdalam ilmu agama selama bulan suci ramadhan.
Pantauan dilokasi, puluhan anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar ini sangat antusias, ditambah susana pegunungan yang sejuk, semakin membuat para anak-anak semangat dalam mengikuti setiap materi yang di ajarkan oleh para guru pembimbing.
“Pesantren kilat ini digagas oleh pemilik villa disini yang mengajak membuat pesantren kilat, karena ia ingin anak-anak disini belajar agama di bulan ramadhan,” kata Enok Khoirul Nisa, Guru Pebimbing, Sabtu 16 Maret 2022.
Pelaksanaan pesantren kilat ini rutin di lakukan setiap memasuki bulan suci ramadhan, dimana dijadikan sebagai momen dalam membentuk karakter dan keimanan serta ketaqwaan para anak di wilayah tersebut agar semakin baik.
“Kegiatannya berlangsung setiap hari Senin-Jumat, ya ini juga bentuk keprihatinan kita terhadap anak di wilayah sini, yang setiap hari hanya sibuk bermain,” terangnya.
Pesantren kilat ini juga diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi anak-anak dalam menjalankan ibadah puasanya. Adapun untuk ilmu yang diberikan, yakni praktek sholat, praktek wudhu, membaca Ayat Al-Quran, dan seni marawis.
“Semoga kegiatan ini berkah bagi semua, terutama untuk anak-anak,” pungkasnya.
Khansa, salah satu peserta pesantren kilat mengatakan, dirinya sangat senang dengan kegiatan yang berlangsung dengan suasana pegunungan yang sejuk, selain mendapatkan ilmu agama, pesantren kilat ini juga menjadi tempat sembari menunggu berbuka puasa.
“Seneng banget, selain dapat ilmu agama dari mulai tetacara sholat hingga membaca Ayat Al-Quran,” singkatnya.
Pesantren kilat ini juga disambut baik oleh orang tua peserta, menurut Juaenah, kegiatan yang berlangsung pada pukul 15.00 hingga 17.30 ini sangat positif dibandingkan sang anak bermain.
“Alhamdulillah anak saya disini belajar tatacara sholat, baca ayat Al-Quran, kalau dirumah susah pengennya keluyuran, main handphone aja. Jadi alhamdulillah ada kegiatan yang positif disini,” jelasnya. (Pian)