Culasatu.com- Ratusan siswa SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School atau CMBBS di Kabupaten Pandeglang, terpapar virus covid-19, setelah kontak erat dengan salah satu siswa yang dinyatakan positif sebelumnya.
Pantauan dilokasi, suasana di SMAN CMBBS terlihat sepi tanpa aktivitas belajar mengajar, hanya ada beberapa security dan petugas kebersihan saja. Asrama siswa-siswi pun terlihat tidak adanya siswa yang masih menetap di sekolah dibawah pengawasan Pemerintah Provinsi Banten tersebut.
Kepala SMAN CMBBS, Jubaedi mengatakan, sebanyak 118 siswa SMAN CMBBS yang berlokasi di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, terjangkit virus covid-19, setelah kontak erat dengan salah satu siswa yang sebelumnya dinyatakan positif covid-19 pada Minggu 30 Januari 2022 yang lalu.
Kemudian pihak sekolah melakukan penelusuran dengan melakukan swab tes PCR terhadap seluruh siswa yakni 276 siswa, dan hasilnya dinyatakan 118 siswa positif covid-19 pada Jumat 4 Februari 2022.
“Awalnya pada Minggu satu siswa sakit, kemudian dijemput orang tuanya, dan dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan, pas Minggu malam itu ternyata salah seorang siswa itu dinyatakan positif,” kata Jubaedi, Selasa 08 Febuari 2022.
“Kemudian setelah mendengar kabar itu kita melakukan evakuasi dan isolasi terhadap 25 siswa yang diduga kontak erat dengan siswa yang terpapar itu. Dan selanjutnya kita melakukan swab PCR ke semua peserta didik dengan PKM Majasari, setalah itu hasilnya ditemukan ada 118 siswa bahwa positif covid-19,” lanjut Jubaedi.
Jubaedi memaparkan, pihak sekolah sebetulnya sudah memberikan opsi kepada para orang tua siswa agar siswa yang positif covid-19 diisolasi di sekolah dengan pengawasan tim medis. Hal tersebut agar Covid-19 tidak menular kepada warga lainnya. Namun, kini seluruh siswa yang positif covid-19 telah menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing masing, untuk siswa yang negatif sementara proses pembelajaran ya dilakukan di rumah secara daring.
“Kita memberikan opsi, yang pertama siswa yang positif dipersilahkan untuk di isolasi di sekolah, dengan pengawasan tim medis, diberikan makan setiap hari, diberikan vitamin juga, dan opsi kedua jika dibawa pulang disarankan harus sesuai SOP yang ditetapkan Satgas Covid-19. Tapi orang tua siswa lebih memilih menjemput anaknya, dan melakukan isolasi mandiri,” terangnya.
Selain itu, pihak sekolah juga telah melakukan swab tes pcr terhadap 50 tenaga pengajar dan pegawai yang ada di SMAN CMBBS tersebut, namun saat ini masih menunggu hasil dari laboratorium kesehatan daerah Kabupaten Pandeglang.
“Untuk antisipasi penyebaran lebih luas, kita sudah melakukan PCR kepada 50 guru dan pegawai di SMAN CMBBS, dan masih menunggu hasilnya. Semoga saja negatif yah,” imbuhnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Samsudin mengatakan sebanyak 142 warga pandeglang terpapar covid-19 termasuk siswa CMBBS. Ia menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan 118 siswa terpapar covid-19, untuk mengantisipasi lebih banyak yang terpapar Dinkes pandeglang sudah melakukan tracking kepada para guru dan pegawai CMBBS.
Namun ia menjelaskan, terkait dengan ratusan siswa SMAN CMBBS yang terpapar banyak faktor, hal itu dikarenakan siswa di SMAN CMBBS tidak hanya dari wilayah Kabupaten Pandeglang saja, namun dari berbagai daerah.
“Sekarang jumlah warga yang terpapar covid-19 sebanyak 142, termasuk siswa yang terpapar di SMAN CMBBS. Kalau untuk jenisnya kebanyakan covid-19, cuma ada 3 warga yang terpapar jenis varian omicron. Pihak Dinkes sudah melakukan tracking dengan melakukan swab di SMAN CMBBS, semoga hasilnya kepada 70 guru dan petugas negatif,” tuturnya. (Pian)**