Culasatu.com- Bunga klictoria tarnatea atau yang sering dikenal bunga telang, bagi kebanyakan orang mungkin hanya sebatas tanaman penghias halaman rumah, namun di tangan Muhammad Teguh Arrosid (19) pemuda asal Kampung Kadugaru Landeuh, Desa Kadu Gemblo, Kecamatan Kadu Hejo, Kabupaten Pandeglang, tumbuhan tersebut justru bisa dimanfaatkan dengan berbagai kreasi bernilai ekonomi.
Saat ini teguh mengaplikasikan bunga telang berupa minuman segar dan teh tubruk maupun teh celup. Bunga telang sendiri memiliki banyak khasiat bagi tubuh, diantaranya menurunkan berat badan, mengatasi stres, menyehatkan mata, kesehatan jantung hingga melancarkan haid.
“Bunga telang ini saya fokuskan dimasa pandemi covid-19, karena banyak manfaatnya salah satunya antioksidan yang tinggi, jadi bagus untuk kekebalan tubuh,” kata Muhammad Teguh, Selasa 15 Maret 2022.
Mahasiswa fakultas pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tersebut mengaku sudah menjual produk bunga telang miliknya hingga ke luar kota, diantaranya Makasar, Surabaya hingga Aceh, dengan omzet 4 hingga 5 juta rupiah perbulan.
“Untuk omzet 4 hingga 5 juta rupiah. Saya sudah menjualnya diberbagai daerah di Indonesia, dan juga saya jual di online shop,” terangnya.
Menurut Teguh, proses pembuatan minuman atau teh bunga telang sangat mudah, usai dipetik dari pohonnya, bunga telang kemudian di jemur hingga setengah kering, kemudian bunga telang di kemas dan siap di distribusikan.
“Kalau prosesnya itu pemetikan setiap hari, setelah itu di jemur, dan dikemas,” Singkatnya.
Saat ini teguh mampu memproduksi hingga 30 PCS teh tubruk dan celup setiap hari dengan ukuran 15 gram, dengan harga jual 9 ribu rupiah untuk teh tubruk bunga telang, 17 ribu rupiah untuk teh celup bunga telang serta 5 ribu rupiah untuk minuman kemasan.
“Harganya itu untuk minuman kemasan 5 ribu rupiah, teh celup 17 ribu rupiah, dan yang tubruk 9 ribu rupiah,” kata Teguh.
Saat ini teguh memiliki kurang lebih 300 pohon bunga telang yang di tanam dihalaman belakang rumahnya. Teguh kini terus melakukan inovasi berbagai minuman maupun makanan yang berbahan dasar bunga telang, seperti agar- agar, hingga nasi biru.
“Ada 300 pohon yang setiap harinya bisa di panen. Dan saya terus melakukan inovasi baru, yang saat ini ada agar-agar, nasi telang, kemungkinan nanti saya akan buat liquid telang, sabun muka telang, dan lain-lain,” pungkasnya. (Pian)