Culasatu.com- Akibat cuaca buruk dan pasokan yang kurang ke pasaran, harga cabai dan bawang merah di Pasar Badak Pandeglang, Banten, mengalami kenaikan hingga 50 persen. Para pedagang dan pembeli pun minta pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi tingginya harga bahan pokok tersebut.
Pantauan di Pasar Badak Pandeglang, sejumlah komoditas bahan pokok seperti berbagai jenis cabai dan bawang merah yang mengalami kenaikan hingga 50 persen yakin, cabai rawit orange mencapai Rp. 80.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp. 40.000 per kilogram, cabai bongas dari harga Rp. 40.000 kini mencapai Rp. 85.000 per kilogram, cabai rawit hijau dari harga Rp. 35.000 kini mencapai Rp. 65.000 per kilogram, cabai merah kriting mencapai Rp. 60.000 dari harga awal Rp. 35.000 per kilogram, dan bawang merah mencapai Rp. 40.000 dari harga Rp. 28.000 per kilogram.
Agus, salah satu pedagang mengatakan, kenaikan tersebut sudah berlangsung beberapa hari lalu, yang diakibatkan cuaca buruk disejumlah daerah pemasok dan kurangnya pasokan ke pasaran sehingga harga terus mengalami kenaikan. Akibatnya, ia pun harus mengalami penurunan omset karena para pembeli mengurangi pembeliannya.
“Semua cabai naik 50 persen. Biasanya kalau musim penghujan seperti ini ya harga naik, dan pasokan ke pasar juga kurang. Omset jelas turun, biasa konsumen beli dua hingga tiga kilogram, sekarang cuma setangah kilogram saja,” kata Agus, Sabtu 05 Maret 2022.
Agus menyebutkan, meskipun harga cabai mengalami kenaikan hingga 50 persen, akan tetapi komoditas lain seperti, bawang putih, tomat, wortel, tidak mengalami kenaikan. Ia berharap pemerintah segera turun tangan, tidak hanya manarik retribusinya saja dari pedagang.
“Untuk komoditas yang lainnya masih harga normal, hanya cabai saja sama bawang. Harusnya pemerintah langsung turun tangan, jangan hanya pedagang diminta restribusi saja, giliran harga naik pedagang melamun,” terangnya.
Sementara itu, Tini salah seorang pedagang ayam geprek yang setiap harinya membutuhkan sedikitnya dua kilogram cabai untuk bahan dagangannya kini harus mengurangi pembelian cabai akibat kenaikan harga yang mencapai 50 persen. Agar ayam gepreknya tetap pedas, ia pun mensiasatinya dengan mencampur bubuk cabai siap saji.
“Pembelian cabai saya dikurangi, karena harga mahal banget. Saya setiap hari sedikitnya dua kilogram untuk ayam geprek, karena gak mau rugi ya saya siasati pake bubuk cabai kemasan,” pungkasnya. (Pian)