Dampak Kenaikan BBM Bersubsidi, Sopir Angkot di Pandeglang Akan Naikan Tarif

Culasatu.com- Para sopir angkot di Kabupaten Pandeglang, Banten, berencana akan menaikan tarif angkutan umum dalam waktu dekat. Hal tersebut dilakukan menyusul dengan diresmikannya kenaikan BBM bersubsidi oleh Presiden Jokowi, pada Sabtu 03 Agustus 2022 kemarin.

Diketahui, Pemerintah Pusat secara resmi telah mengetuk palu kenaikan harga bbm bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, dimana harga BBM jenis Pertalite naik menjadi Rp. 10 ribu dari harga semula Rp. 7.650 per liter. Sementara BBM jenis Solar di kisaran harga Rp. 6.800 dari harga semula Rp. 5.150 perliter.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, sejumlah sopir angkot di Kabupaten Pandeglang merasa keberatan, mereka berencana akan mengusulkan kenaikan tarif angkutan umum, dalam waktu beberapa hari kedepan.

Salah seorang sopir angkot, Gugun mengaku hanya bisa pasrah dengan kebijakan Pemerintah soal kenaikan harga bbm bersubsidi tersebut, namun dirinya bersama teman sesama sopir lainnya berencana akan mengajukan kenaikan tarif ke Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang

“Kalau sudah naik begini ya pasrah saja, tidak bisa apa-apa kita sebagai masyarakat kecil, hanya saja mungkin nanti kita akan rencanakan kenaikan tarif ke Dinas Perhubungan, karena kalau menaikan tarif sepihak tidak boleh,” kata Gugun, Minggu 04 Agustus 2022.

Kata Gugun, rencana menaikan tarif akan dibahas bersama para sopir lainnya, karena kenaikan tarif sangatlah penting agar dapat mengimbangi pengeluaran oprasional akibat kenaikan harga BBM tersebut.

“BBM kan naik, masa tarif masih normal tidak akan sesuai dong. Jadi nanti kita bahas bersama sopir lainnya,” terangnya.

Sementara itu sopir angkot lainnya, Udi berharap Pemerintah dapat menurunkan kembali harga BBM bersubsidi, karena menurutnya dengan penghasilan para sopir yang tidak menentu, akan semakin menambah beban para sopir.

“Kenaikan BBM ini sangat memberatkan, penghasilan kita tidak seberapa sehari dapat Rp. 150 ribu belum bensin, makan, setoran, jadi tolong kepada Pemerintah agar menormalkan kembali harga BBM bersubsidi,” harapnya. (Sopian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *