Culasatu.com- Pertanian yang menjadi salah satu sektor pendongkrak perekonomian bagi sebagian besar masyarakat yang ada di Kabupaten Pandeglang, rupanya tidak hanya sebatas isapan jempol belaka, bahkan status Pandeglang sebagai salah satu lumbung pangan di Provinsi Banten ini, bukan hanya sekedar julukan semata.
Hal ini pun terlihat disalah satu desa, yang ada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang yang sebagian besar warganya, bergantung pada sektor pertanian, baik itu petanian di lahan basah (sawah) dan lahan kering (kebun).
Desa itu dikenal dengan sebutan Kadubale, dengan luas wilayah sekitar 174 hektar, yang sebagian besar luas lahannya itu, didominasi oleh hamparan lahan pertanian. Dan tercatat dari 924 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kadubale, dengan total jumlah penduduk sebanyak 3.015 jiwa, yang terbagi pada jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.501 jiwa, ditambah 1.541 jiwa jumlah penduduk wanita, dengan 1.192 jiwa diantaranya, berprofesi sebagai pahlawan pangan.
Kepala Desa (Kades) Kadubale, Julmunir mengaku, guna menunjang usaha pertanian warga, maka dari itu Pemerintah Desa Kadubale pun ikut berkomitmen untuk memberi fasilitas pendukung bagi petani, seperti infrastruktur jalan. Bahkan dirinya pun mengatakan, pemenuhan kebutuhan infrastruktur itu, belakangan ini mulai bisa dicapai dengan adanya Dana Desa (DD).
“Desa kami menerima bantuan anggaran dari pemerintah setiap tahunnya sekitar Rp1,4 miliar. Sekitar 50 persen dipakai untuk berbagai kegiatan pembangunan desa,” katanya, Senin 01 April 2024.
Selain mengalokasikan Dana Desa untuk pertanian, Julmunir juga mengaku bila Desa Kadubale juga tetap mengarahkan pembangunannya pada pelayanan dasar lain, berupa infrastruktur jalan poros desa, jalan lingkungan, gorong-gorong, dan irigasi untuk mendukung masyarakat yang mayoritas bertani.
“Kita utamakan infrastruktur dulu, yang mena memang sekitar 65 persen penduduk disini bertani dan harus didukung oleh pemerintah dari segi infrastruktur,” jelasnya.
Ia pun bersyukur sejak adanya Dana Desa, berbagai kebutuhan warga Desa Kadubale perlahan mulai terpenuhi.
“Alhamdulillah sebelum dan sesudahnya (Dana Desa) banyak perubahan. Sejak ada Dana Desa, jalan rusak sekarang banyak yang jadi bagus dan pertanian masyarakat berjalan lancar,” jelasnya.
Julmunir pun berharap segala pembangunan yang dilakukan melalui Dana Desa bisa menunjang dan berbagai aktivitas warga, terutama dalam hal usaha ekonomi warga.
“Semoga tahun-tahun ke depan lebih baik lagi, dan infrastruktur yang belum diperbaiki segera direalisasikan,” harapnya. (ADV)