Culasatu.com- Oo Supardi (57), pria asal Kampung Kebon Awi, Desa Cibodas, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, masih eksis membuat trompet tradisional berbahan dasar kayu.
Proses pembuatan trompet tradisional sendiri berbahan dasar kayu lame yang memiliki kualitas bagus. Setalah proses pemotongan, kayu pun dilubangi menggunakan besi seperti bor dengan manual, setalah dilubangi kayu lame pun dibentuk dan diukur menggunakan pisau.
“Untuk prosesnya semua manual atau pakai alat seadanya, seperti menggunakan gergaji, golok, pisau dan besi bor untuk melubangi. Jadi ini masih tradisional pembuatannya,” kata Oo Supardi, Rabu 02 Agustus 2023.
Oo Supardi sudah 20 tahun menggeluti kerajinan tangan tersebut, setalah ia memutuskan untuk berhenti sebagai sopir truk. Dan Ia mengaku berlajar membuat trompet tradisional secara otodidak.
“Jadi awalnya saya pengen beli trompet tapi tidak mampu, saya coba bikin sendiri dengan mencari kayu ke hutan, setalah proses pembuatan saya serahkan ke pemain trompet, dan ternyata trompet yang saya buat mengeluarkan suara,” terangnya.
“Pemain trompet itu juga kaget, kenapa saya bisa membuat trompet padahal saya tidak ahli dan saya belajar sendiri atau otodidak,” jelasnya.
Ia menyebutkan pembuatan trompet tradisional tidaklah mudah, karenanya ia hanya mampu membuat satu buah trompet tradisional dalam waktu satu minggu.
“Tingkat kesulitannya pas melubangi bagian suling dan pengukiran trompet jadi itu butuh waktu lama,” kata Oo Supardi.
Namun berkat kegigihannya, hasil karya tangannya itu sudah diminta para pencinta kesenian diberbagai daerah, seperti Tangerang hingga Jawa Tengah.
“Yang beli datang langsung kesini, ada dari Cilegon, Tangerang dan Pekalongan Jawa Tengah. Saya jual Rp. 250 ribu per trompet, dalam sebulan ya paling 4 sampai 5 buat trompet yang terjual,” terangnya.
Ia pun berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang dapat membantu mempromosikan karya tangannya tersebut, agar dapat dikenal lebih luas.
“Saya harap Pemerintah Daerah ikut membantu mempromosikan produk saya, agar bisa dikenal orang secara luas lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Robby salah seorang warga Tangerang Selatan mengaku sengaja datang ke tempat Oo Supardi hanya untuk melihat proses pembuatan trompet tradisional.
“Sengaja saya datang kesini langsung ingin tahu proses pembuatannya, karena kan sudah sulit ditemukan pembuatan trompet tradisional masih tradisional,” kata Robby.
Ia mengaku sudah sering datang, bukan hanya sekedar melihat proses pembuatan saja, akan tetapi membeli trompet tradisional hasil tangan Oo Supardi.
“Sudah sering kesini, dan membeli juga untuk pentas seni. Karena memang kwalitasnya bagus juga dan terbilang murah,” singkatnya.