Culasatu.com- Para pedagang di Pasar Badak Pandeglang mengeluhkan fasilitas pasar yang kurang memadai, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat malah membangun Fasad Pasar Badak Pandeglang.
Salah seorang pedagang Pasar Badak Pandeglang, Eti mengatakan, dirinya Bersama pedagang lain merasa kerepotan saat hujan turun, karena kiosnya bocor karena talang airnya banyak yang sudah rusak.
“Talang airnya banyak yang rusak bahkan ada yang sudah patah, sehingga saat hujan turun airnya masuk kedalam kios. Saya sudah adukan ke petugas pasar, tapi tidak kunjung diperbaiki. Tapi anehnya kenapa yang diperbaiki itu didepan pasar, padahal didalam pasar banyak fasilitas yang sudah rusak,” kata Eti, saat ditemui di Pasar Badak Pandeglang, Rabu 02 November 2022.
Eti mengaku, setiap hari dirinya memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pandeglang, akan tetapi fasilitas yang diberikan kepada para pedagang yang menyewa kios tidak memadai.
“Setiap hari kita bayar salar, keamanan dan kebersihan, bahkan untuk sewa kios juga belum pernah nunggak. Tapi kenapa ketika para pedagang mengeluh tidak kunjung ditanggapi,” terangnya.
Pedagang lainnya, Ade mengeluhkan pembangunan didepan Pasar Badak Pandeglang yang hampir menelan anggaran sebesar Rp 2 miliar. Padahal didalam pasar kondisinya sangat memprihatinkan.
“Anggaran pembangunannya hampir mencapai Rp 2 miliar, coba kalau untuk memperbaiki talang air dan tangga yang kondisnya sudah banyak yang rusak. Apa urgensinya membangun depan pasar, untuk apa kelihatan bagus tapi didalamnya sudah banyak yang rusak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Pandeglang, Juhanas Waluyo mengatakan, untuk pasar yang ada di Kabupaten Pandeglang, khususnya pasar yang dikelola oleh pemerintah daerah usianya sudah cukup lama. Sehingga ketika akan diperbaiki memerlukan anggaran yang cukup besar.
“Pasar-pasar ada di Pandeglang yang dikelola oleh pemerintah daerah saat ini memang usianya hampi diatas 10 tahun, memang memerlukan perbaikan dan pemeliharaan. Untuk saat ini kita baru melakukan perbaikan dua pasar yaitu Cipeucang dan Bojong, itupun bantuan dari APBD,” kata Juhanas.
“Saat ini kita sedang melakukan upaya mengusulkan CSR ke BRI, misalkan usulannya diterima kita akan mencoba memprioritaskan untuk Pasar Pandeglang. Kita sudah menerima banyak keluhan terkait fasilitas yang rusak seperti bocor dan becek, kita akan mencoba menanggapi keluhan para pedagang,” lanjut Juhanas.
Saat ditanya terkait kegiatan pekerjaan penataan Fasad Pasar Pandeglang, oleh DPUPR Pandeglang, Juhanas mengatakan bahwa mekanisme usulannya oleh Diskoperindag dan dilaksanakan oleh DPUPR.
“Kalau Fasad Pasar sekarang itu saya pikir perhatian dari ibu Bupati, mengingat memang kondisi pasar yang bagaimana caranya untuk menarik pengunjung agar bisa ke pasar. Ibu Bupati menginginkan kondisi pasar yang lebih indah, bagus dan lebih tertib seperti itu. Sementara ini depannya dulu, Insya Allah setelah itu bagian dalamnya,” pungkasnya. (Andre)