CULASATU.COM – Festival Ngadu Bedug yang digelar di Alun-Alun Pandeglang pada Sabtu (7/6), diwarnai membludaknya pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi area steril.
Area yang semestinya diperuntukkan bagi penonton dan kegiatan utama festival justru dipadati oleh lapak-lapak pedagang yang menjajakan makanan dan mainan anak-anak.
Panitia festival sebelumnya telah menetapkan zona khusus bagi para pedagang demi menjaga kelancaran acara serta kenyamanan pengunjung. Namun, banyak PKL yang nekat membuka lapak di area larangan dengan alasan lokasi yang lebih strategis dan ramai pengunjung.
” Yang dagang makananan bukan disitu tempatnya, tapi sudah kami sediakan lokasinya yang ke arah masjid agung itu, ” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandegalng, Rahmat Zultika , saat di konfirmasi, Sabtu (07/06/2025).
Rahmat memberikan tenggat waktu kepada para PKL yang berjualan di dalam alun-alun Pandegalang hingga acara pembukaan kegiatan tersebut di mulai.
“Nanti malam setelah dibuka secara resmi, kita tidak lagi menginginkan ada pedagang di dalam. Nanti panitia akan menertibkan mereka, karena itu area steril, ” tegasnya.
Pengunjung pun mengeluhkan kondisi tersebut.
“Harusnya para pedagang itu jangan di situ, kita jadi ke ganggu, Satpol PP Kemana?,” kata Diah (32), warga Pandeglang yang datang bersama keluarganya.
Festival Ngadu Bedug merupakan salah satu tradisi budaya tahunan yang rutin menarik ribuan pengunjung dari dalam dan luar daerah.
Ajang ini mempertemukan kelompok-kelompok pemukul bedug dari berbagai kampung di Pandeglang untuk unjuk kebolehan dalam irama dan kekompakan. (RED)***