Culasatu.com- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Pandeglang berhasil menyelesaikan program pemugaran dan peremajaan kawasan permukiman kumuh di 27 lokasi (lokus) tertentu di wilayahnya. Capaian ini merupakan bagian dari langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hunian dan lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah.
Pada akhir Tahun Anggaran 2024, DPKPP telah menyelesaikan pembangunan jalan lingkungan di 72 lokasi, yang mencakup program pemugaran permukiman kumuh площадах di bawah 10 hektar. Strategi ini menjadi bagian integral dari upaya peningkatan kualitas infrastruktur dan aksesibilitas masyarakat.
“Pemugaran Kawasan Kumuh tersebar di 27 Desa dan kelurahan di 14 Kecamatan, ” kata DPKPP Kabupaten Pandeglang, Roni kepada wartawan (03/09/2025).
Roni menyatakan, bahwa hingga Mei 2025, masih terdapat sekitar 200 titik jalan lingkungan yang tetap kumuh dan menjadi prioritas penataan dalam RPJMD 2025–2030. Problem ini mencakup beberapa area seperti Kecamatan Labuan, pusat Kota Pandeglang, dan sekitarnya.
“Sementara untuk total kebutuhan hunian layak di Kabupaten Pandeglang masih sangat besar; tercatat sekitar 67.908 unit rumah tidak layak huni yang belum mendapat penanganan,” ujarnya.
Pemkab Pandeglang terus berupaya menarik dukungan dari Provinsi Banten dan pemerintah pusat untuk mempercepat penanganan RTLH dan kawasan kumuh.
“Program Tiga Juta Rumah dari pemerintah pusat yang terdiri dari zonasi perkotaan, pedesaan, dan pesisir dinilai sebagai solusi potensial bagi wilayah Pandeglang, yang masuk dalam zona pesisir,” pungkasnya.
Terlebih lagi, penataan kawasan kumuh di Desa Cigondang (Kecamatan Labuan), yang ditargetkan menjadi destinasi wisata desa, diharapkan dilaksanakan pada 2025 dengan opsi relokasi hunian seperti Rusunawa, Rusunami, atau rumah tapak bagi warga terdampak sekitar 176 KK.(ADV)